Alamister | Desain | Apakabar sobat semua, kangen nih, sudah 12 jam gak posting, hehe.. Kita kembali bicara tutorial ya, materi artikel yang kali in sebenarnya sederhana, tapi kenapa saya buat ? ceritanya begini, tadi pagi saya didatangi seorang teman yang bingung saat file koran/surat kabar internal tempat dia bekerja saat dibawa ke percetakan layoutnya berubah, kadang misssing font dan posisi bergeser, sehingga merepotkan pihak percetakan untuk mendesain ulang, dan tentu saja tidak efektif.
Sementara saya pribadi tidak pernah mengalami hal tersebut di setiap materi cetakan yang saya kirim ke percetakan. Saya lantas bertanya-tanya apa gerangan yang membuat teman saya itu galau. Ternyata selidik punya selidik, file layout yang dibawa adalah format asli aplikasi pembuat. Yaitu CorelDRAW dan PageMaker tanpa di konversi menjadi file yang lebih portable seperti ke bentuk JPG atau PDF seperti yang selama ini saya lakukan.
Untuk diketahui, saat file desain jadi ingin di cetak usahakan gunakan dua format ini (menurut pengalaman saya) konversi (ubah) file itu ke bentu JPG (bitmap) atau bentuk Portable Document Format (PDF).
Mengapa Desain harus dikonversi ke JPG atau PDF Saat Mau Dicetak?
Jawabannya sederhana, agar bentuk desain yang sudah kita buat tidak berubah saat di percetakan. Memang di tiap percetakan menyediakan perangkat PC yang berisi aplikasi-aplikasi yang biasa dipakai untuk mendesain sesuatu (CorelDRAW, PhotoShop, PageMaker, Dll) namun, seting dan dan tools-tools yang terintegrasi di setiap aplikasi berbeda-beda (apalagi kalau kita sudah memodifikasi aplikasi kita dengan menambah tools-tools tambahan/customs)
Kita ambil contoh font (jenis huruf), bila kita menggunakan font standar yang sudah tersedia di aplikasi corelDRAW tidak akan jadi masalah karena terbaca di PC percetakan, namun bila font yang kita pakai tidak tersedia di aplikasi corelDRAW pihak percetakan, siap-siap saja mendapatkan pemberitahuan missing font (font hilang). Saat font terdeteksi tidak tersedia maka corelDRAW secara otomatis mengganti font yang hilang dengan font yang tersedia dan biasanya font pengganti diambil secara random/acak.
Sementara bila file cetak kita sudah dalam bentuk JPG (bitmap) maka yang terbaca adalah image/foto/gambar jadi masalah teratasi.
Ada beberapa point yang harus diperhatikan bila mengkonversi Desain menjadi JPG :
1. Saat desain di eksport ke JPG Gunakan kwalitas 100% (custom)
2. Pakai pilihan warna CMYK (32bit atau 64 bit)
3. Beri frame sesuai panjang dan lebar desain agar presisi (untuk desain bentuk kotak)
Kelebihan format PDF
Bagaimana dengan format PDF ? Saya lebih menganjurkan untuk mengeksport desain kedalam format ini, karena bentuk file yang portable memudahkan kita untuk memodifikasi ulang menggunakan aplikasi yang sama apa bila terjadi kesalahan dalam desain sebelum naik cetak. Bahkan bila kita mendesain sesuatu di format CorelDRAWkita bisa membuka file PDF tersebut dengan aplikasi selain corel.
Tentu saja itu sangat penting apabila terjadi kesalahan yang cukup fatal didesain, beberapa percetakan yang baik biasanya memperhatikan desain yang kita buat sebelum dicetak. Dan saya sendiri beberapa kali di hubungi pihak percetakan yang melihat beberapa kesalahan yang lolos dari pengamatan saya, karena file berbentuk PDF maka mereka dapat memperbaikinya untuk saya.
Yang perlu diperhatikan saat mengekspor desain ke format PDF adalah
1. Jangan lupa convert teks ke format vector terlebih dahulu untuk menghindari missing font
2. Group/gabungkan semua elemen desain sebelum di eksport
3. Untuk file yang bersifat rahasia bisa gunakan mode pasword sebelum di eksport
4. Sepertinya itu saja..hehe
Bagi yang belum tahu cara merubah desain ke format PDF bisa baca Bagaimana cara merubah file CorelDRAW menjadi PDF
Jadi, kembali kepada sobat semua mau menggunakan versi apa sebelum di cetak, kalau saya lebih pilih PDF. Ini ceritaku..apa ceritamu... :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar